Sunday 25 April 2010

Kisah Berjalan dengan Keong

Diah Ayu Pitaloka ( diah_ayu_jitu@yahoo.­com )


Tuhan memberiku sebuah tugas, yaitu membawa seekor Keong jalan-jalan. 

Akupun jalan biasa. Lain dengan keong, dia tak dapat jalan terlalu cepat. Keong sudah berusaha keras merangkak, setiap kali hanya beralih sedemikian sedikit.

Aku mendesak, menghardik, memarahinya, Keong memandangku dengan pandangan meminta maaf, serasa berkata, “aku sudah berusaha dengan segenap tenaga!”

Aku menariknya, menyeret, bahkan menendangnya. Keong terluka. Ia mengucurkan keringat, nafasnya tersengal-sengal, merangkak ke depan. “Sungguh aneh, mengapa Tuhan memintaku mengajak seekor Keong berjalan-jalan…,” umpatku.

Ya Tuhan! Mengapa langit sunyi senyap? Tanpa jawaban dariNya…

Biarkan saja Keong merangkak di depan, aku kesal di belakang.

Pelankan langkah, tenangkan hati…



Oh… Tiba-tiba tercium aroma bunga. Ternyata ini adalah sebuah taman bunga. Aku rasakan hembusan sepoi angin, ternyata angin malam demikian lembut.

Ada lagi! Aku dengar suara…..

kicau burung, suara dengung

lebah. Aku lihat langit penuh bintang cemerlang.

Oh…. Mengapa dulu tidak rasakan semua ini? Barulah aku teringat, mungkin aku telah salah menduga!

Ternyata Tuhan meminta keong menuntunku jalan-jalan sehingga aku dapat memahami dan merasakan keindahan taman ini yang tak pernah kualami jika aku berjalan sendiri dengan cepatnya.

Kesempatan bersama dengan beragam orang membuatku menjadi semakin lengkap, makin bisa merasakan apa yang sebelumnya tidak bisa kurasakan.

**********

Saat bertemu dengan orang yang benar-benar engkau kasihi, haruslah berusaha memperoleh kesempatan untuk bersamanya seumur hidupmu. Karena ketika dia telah pergi, segalanya telah terlambat.

Saat bertemu teman yang dapat dipercaya, rukunlah bersamanya. Karena seumur hidup manusia, teman sejati tak mudah ditemukan.

Saat bertemu penolongmu, ingat untuk bersyukur padanya karena ialah yang mengubah hidupmu.

Saat bertemu orang yang pernah kau cintai, ingatlah

dengan tersenyum untuk berterimakasih karena dialah orang yang membuatmu lebih mengerti tentang kasih.

Saat bertemu orang yang pernah kau benci, sapalah dengan tersenyum. Ia telah membuatmu semakin teguh dan kuat.

Saat bertemu orang yang pernah menghianatimu, baik-baiklah berbincang dengannya. Karena jika bukan karena dia, hari ini engkau tak memahami dunia ini.

Saat bertemu orang yang pernah diam-diam kau cintai, berkatilah dia. Karena saat kau mencintainya, bukankah berharap ia bahagia?

Saat bertemu orang yang tergesa-gesa meninggalkanmu, berterimakasihlah bahwa ia pernah ada dalam hidupmu. Karena ia adalah bagian dari nostalgiamu.

Saat bertemu orang pernah salah paham padamu, gunakan saat tersebut untuk menjelaskannya. Karena engkau mungkin hanya punya satu kesempatan itu saja menjelaskan.

Saat bertemu orang yang saat ini menemanimu seumur hidup, berterimakasihlah sepenuhnya bahwa ia mencintaimu. Karena saat ini, kalian mendapatkan kebahagiaan dan cinta sejati.


Kutipan dari DNA



add my facebook : plasmamedika@gmail.com

0 komentar:

Post a Comment